Jumat, 12 Februari 2016
MODEL WEBBED
IMPLEMENTASI
MODEL WEBBED DENGAN
MENGGUNAKAN TEMA “PERBEDAAN”
PADA KURIKULUM 2013
Oleh :
RIDWAN
HAMZAH A.
Kajian ini Diajukan untuk Mengikuti Symposium Guru dan
Tenaga Kependidikan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud
SMP NEGERI 3 KABUPATEN TEBO
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TEBO
PROVINSI JAMBI
2015
IMPLEMENTASI MODEL
WEBBED DENGAN MENGGUNAKAN TEMA “PERBEDAAN”
PADA KURIKULUM 2013
Kajian Ilmiah
Kajian ini diajukan untuk mengikuti
symposium Guru dan Tenaga
kependidikan yang diselenggarakan
oleh Kemendikbud
Oleh :
RIDWAN HAMZAH.A, S. Pd.I
NIP 19870422 201101 1 003
Abstrak
Hamzah, Ridwan. 2015. Implementasi model webbed dengan menggunakan tema “perbedaan”
pada kurikulum 2013
SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo.
Kata- kata Kunci : Model webbed, Mendesain kurikulum integrasi,subtema,kurikulum
2013
Tujuan dari tulisan ini untuk Kurikulum Model webbed adalah salah satu model
pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pengembangan model webbed ini dilakukan dengan menentukan tema yang sama atau hampir sama
dari beberapa standar kompetensi lintas
mata pelajaran. Dalam penentuan temapembelajaran guru dapat menentukan
bersama-sama dengan guru lainnya atau dengan siswa.Tema-tema yang telah ditentukan dikembangkan
menjadi sub-sub tema yang kemudian dikembangkan lagi
menjadi kegiatan pembelajaranyang harus dilakukan oleh siswa.
KATA PENGANTAR
Dengan
Memanjatkan Puji Syukur ke hadirat Allah SWT pencipta alam semesta beserta
isinya, pemberi Rizki kepada siapa yang di kehendaki, pemberi bimbingan dan
petunjuk kepada setiap hambanya yang beriman dan yang mengalami kesulitan.
Dengan bimbingan dan petunjuk Allah SWT, Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, penulis mengambil judul sebagai berikut : “Implementasi model webbed dengan menggunakan tema “perbedaan”
pada kurikulum 2013
SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo.”
Oleh
karena itu, Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya, Kepada semua pihak telah membantu penulisan
makalah ini. Teriring doa dan harapan semoga Allah SWT membalas amal kebaikan
dari berbagai pihak
Penulis
menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, sangat penulis harapkan
agar tulisan ini kedepanya bisa berguna bagi semua pihak. Amiin
Tebo,
30 Oktober 2015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
...............................................................................................i
HALAMAN
PENGESAHAN...................................................................................ii
ABSTRAK
.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR
ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang
Masalah....................................................................1
B. Rumusan
Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penelitian
...............................................................................2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA..............................................................3
A. Model Koope Pebelajaran terpadu ………...................................................................3
B. Model Webbed...............................................................................................................3
C.
Kekurangan Model Webbed………….............................................4
D. Langkah-langkah pembelajaran
Model Webbed………………….4
E. Rambu-Rambu
Yang Perlu Diperhatika dalam Model Webbed....4
F. Penerapan
Model Webbed……………………………………………………………..4
BAB III PEMBAHASAN HASILNYA
.....................................................................6
BAB IV PENUTUP.................................................................................................10
1. Kesimpulan
.......................................................................................................10
2.
Rekomendasi......................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum Model webbed adalah salah satu model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik.
Pengembangan model webbed ini dilakukan
dengan menentukan tema yang sama atau hampir sama dari beberapa standar kompetensi lintas
mata pelajaran. Dalam penentuan temapembelajaran guru dapat menentukan
bersama-sama dengan guru lainnya atau dengan siswa.Tema-tema yang telah ditentukan dikembangkan
menjadi sub-sub tema yang kemudian dikembangkan lagi
menjadi kegiatan pembelajaranyang harus dilakukan oleh siswa.
Model
pembelajaran tematik adalah merupakan kegiatan belajar mengajar dengan
memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar cara ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama ,
materi beberapa mata pelajaran disajikan dalam tiap pertemuan. Sedangkan cara kedua
, yaitu tiap kali pertemuan hanya menyajikan satu jenis mata pelajaran. Pada
cara kedua ini, keterpaduannya diikat dengan satu tema pemersatu. Oleh
karena itu pembelajaran tematik ini sering juga disebut pembelajaran
terpadu atau integrated learning. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam
konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta
keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses
pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu
pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya
interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas
sangat tergantung dari motivasi pelajar, kreatifitas pengajar dan metode
pembelajaran yang digunakan sesuai berdasarkan konteksnya. Pembelajar yang
memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi
motivasi tersebut, juga dengan metode yang relevan akan membawa pada
keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui
perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran
yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru
akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belang yang telah
dibahas sebelumnya, maka rumus masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana
menyelesaikan pembentukan dan perencanaan model pembelajaran webbed (jaring
laba-laba) pada kurikulum 2013, dengan menggunakan
tema “Perbedaan”?
C.
Tujuan
menyelesaikan
pembentukan dan perencanaan model pembelajaran webbed (jaring laba-laba) pada
kurikulum 2013, dengan menggunakan tema “Perbedaan”.
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pebelajaran terpadu
Menurut
prabowo (2000:2), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar
yang mengkaitkan beberapa bidang studi. Pembelajaran seperti ini diharapkan
akan memberi pengalaman yang bermakna kepada anak didik kita.
B.
Model Webbed
Menurut (Robin
Fogarty:1991) kelebihan Model Webbed antara lain; Faktor motivasi yang
dihasilkan dari pemilihan tema yang memiliki minat tertinggi. Pendekatan unit
dikenal oleh guru yang berpengalaman dan cukup baik untuk perancangan model
kurikulum. Perencanaan kurikulum dapat lebih mudah dipahami dan dilakukan oleh
guru yang kurang berpengalaman. Memfasilitasi kerja tim perencana sebagai tim
lintas mata pelajaran yang bekerja menjalin tema ke dalam semua mata pelajaran.
Faktor motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada
minat siswa, sehingga mereka dapat dengan mudah melihat bagaimana
kegiatan-kegiatan dan ide-ide yang berbeda dapat saling terhubung.
C. Kekurangan
Model Webbed
Menurut (Robin Fogarty:1991)
kekurangan dari model Webbed ini adalah: kesulitan utama
terletak pada pemilihan tema, adanya kecenderungan merumuskan tema yang dangkal
untuk perencanaan kurikulum. dalam menentukan tema yang memiliki
keterhubungan guru dituntut memiliki kejelian yang lebih, karena dalam hal ini termasuk pekerjaan
yang tidak mudah untuk dilakukan, dalam
pembelajaran, guru lebih memusatakan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep. Guru dapat terjebak dalam penulisan kurikulum yang tidak
dapat digunakan sebagai perbandingan dengan pembelajaran tematik di tahun-tahun
mendatang, sehingga harus berhati-hati dalam menggunakan model ini untuk tetap
menjaga relevansi dan konten.
D.
Langkah-langkah pembelajaran Model
Webbed
Langkah-langkah
pembelajaran terpadu model webbed antara lain: Guru menyiapkan tema utama dan menentukan tema-tema lain
yang sesuai dengan tema utama, tema- tema
tersebut saling dihubungkan antara tema satu dengan yang lainnya, guru menjelaskan tema-tema yang telah
dihubungkan kepada peserta didik, sehingga
pengalaman peserta didik menjadi lebih luas dan lebih mendalam, guru memilih
konsep atau informasi yang bias mendorong
belajar siswa dengan pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
terpadu.
E.
Rambu-Rambu
Yang Perlu Diperhatika dalam Model Webbed.
• Tidak
semua mata pelajaran harus dipadukan
• Dimungkinkan
terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
• Kompetensi
dasar yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.
• Kompetensi
dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui tema
lain maupun berdiri sendiri.
• Tema-tema
yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan
daerah setempat.
F. Penerapan
Model Webbed
Tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran
baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Secara khusus pendekatan tematik untuk
pengembangan kurikulum ini dimulai dengan satu tema seperti “transportasi” atau
“penemuan-penemuan.” Team lintas mata pelajaran yang telah membuat keputusan untuk memilih salah
satu tema ini, menggunakan tema tersebut sebagai satu lapisan untuk subjek yang
berbeda; penemuan-penemuan memimpin untuk mempelajari pesawat sederhana dalam
bidang ilmu pengetahuan, bacaan dan penulisan tentang para penemu dalam seni
bahasa, rancangan dan model bangunan dalam industri seni, menggambar dan
mempelajari Rube Goldberg kontrapsi dalam Matematika, pembuatan diagram aliran
dalam kelas teknologi komputer.
Penerapan Model Webbed
Tema dirancang sebagai ide sentral dan
digunakan sebagai hamparan ke daerah konten berbagai pendekatan antar disiplin
ilmu
Perubahan
yang berkaitan dengan persamaan aljabar:
Hubungan
Grafik
Statistika
|
Perubahan
yang berkaitan dengan bidang seni rupa:
Bentuk
kesenian
Musik
Dance
Teknologi
|
MATEMATIKA
|
SENI RUPA
|
Perubahan
di AS literatur Revolusi Industri:
Novel
Cerita Pendek
Puisi
|
Perubahan
nilai melalui usia:
Moral
Keluarga
Sekolah
Bisnis
Olahraga
Media
|
Perubahan
yang berkaitan dengan adaptasi hewan dengan lingkungan mereka selama periode tertentu:
Habitat
Pola
makan
Reproduksi
Musuh Alami
|
Perubahan
yang berkaitan dengan Revolusi Industri:
Penemuan
Kondisi
kerja
Populasi
Lingkungan
|
KESEHATAN
|
SENI BAHASA
|
ILMU SOSIAL
|
ILMU PENGETAHUAN
|
Perubahan
|
Catatan & Refleksi
Dalam model jaringan, tema
yang memberikan ide-ide segar (seperti sebuah lensa baru) yang digunakan untuk
membingkai dan melihat konten. Tema bertindak sebagai payung umum yang dapat
dilihat oleh siswa saat mereka bekerja diberbagai bidang konten. Ini model
integrasi yang mudah untuk pelajar.
Sumber: Robin Fogarty;1991
BAB III
PEMBAHASAN
DAN HASIL
Pada
dasarnya ada 2 tahap yang harus dilalui dalam prosedur pembelajaran terpadu
yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
1. Tahap Perencanaan
Pembelajaran Terpadu
Perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah rangkaian yang
memuat
isi dan kegiatan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis,
yang
akan digunakan sebagai pedoman oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar.
Dalam pembalajaran terpadu perencanaan yang harus dilakukan seorang
guru
adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan tema dan
unit-unit tema
Pemilihan tema ini dapat dating dari staf pengajar yaitu guru kelas atau guru
bidang studi dan siswa. Biasanya guru yang memilih tema dasarnya dan dengan
musyawarah siswa memilih unit tema. Pemilihan tema dasar yang dilakukan oleh
guru dengan mengaju pada tema dan materi-materi pada pokok bahasan pada setiap
matapelajaran yang terdapat padu kurikulum. Tema dapat juga dipilih berdasarkan
pertimbangan lain, yaitu :tema yang dipilih merupakan consensus antar siswa,
missal dari buku-buku bacaan, pengalaman, minat,
isu-isu, yang sedang beredar di masyarakat
dengan mengingat ketersediaan sarana
dan sumber
belajar yang sesuai dengan tingkat perkembanagn siswa.
1) Tema dasar-Unit tema
Tema
dapat muncul dari siswa, kemudian guru yang mengorganisir atau guru melontarkan
tema dasar, kemudian siswa mengembangkan unit temanya.
2) Curah
pendapat
Curah pendapat ini bermanfaat untuk memunculkan tema dasar kemudian
dikembangkan menjadi unit tema. Setelah
tema dasar dan unit tema dipilih maka akan terbentuk jarring-jaring.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penentuan tema, yaitu :




Beberapa prosedur pemilihan/pemilihan tema adalah sebagai berikut :
Ø Model
ke-1
Pada model ini tema sudah ditentukan atau
dipilih oleh guru berdasar pada beberapa kurikulum bebrapa matapelajrana yang
kemudian dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema atau unit tema.
Ø Model
ke-2
Pada model ini tema ditentukan
bersama antara guru dengan siswa. Meskipun demikian tema tidak boleh lepas dari
materi yang akan dipelajari.
Ø Model
ke-3
Pada model ini tema ditentukan oleh
siswa dengan bimbingan guru.
b. Langkah perencanaan
aktivitas
Langkah perencanaan aktivitas di sini meliputi
: pemilihan sumber, pemilihan aktivitas, dan perencanaan evaluasi. Evaluasi
dalam pembalajaran terpadu meliputi berikut ini :
1)
Janis evaluasi yaitu evaluasi otentik.
2)
Sasaran evaluasi berupa proses dan dan hasil belajar siswa.
3)
Aspek yang dievaluasi
Keseluruhan
aspek kepribadian siswa dievaluasi yaitu meliputi kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
4)
Teknik-teknik evaluasi yang digunakan meliputi :
a)
Observasi (mengamati prilaku hasil belajar siswa) dengan menggunakan daftar cek
atau skala penilaian.
b)
Wawancara guru dan siswa dengan menggunakan pedoman wawancara.
c) Evaluasi siswa
d)
Jurnal siswa
e)
Portofolio
f) Tes prestasi belajar (baku atau
buatan guru)
c. Kontrak belajar
Kontrak belajar ini akan memeberikan arah dan isi aktivitas siswa dan merupakan
suatu kesepakatan anatara guru dan siswa.
2.
Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Trepadu dan Evaluasi
Pada tahap pelaksanan ini langkah-kangkahnya adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas siswa
Aktivitas dapat berupa : pengumpulan informasi baik kelompok maupun individual,
membaca sumber, wawancara dengan narasumber, pengamatan lapangan, eksperimen,
pengolahan informasi, dan penyusuna laporan.
b. Kulminasi (Sharing) dalam bentuk penilaian proses (merupakan dampak dari
proses pembelajaran, dampak pengiring, prosedur formal dan informal terutama
untuk memperoleh balikan) yaitu penyajian laporan, diskusi dan balikan, unjuk
kerja dan pameran, serta evaluasi.
Langkah-langkah Implementasi Model Webbeb
Langkah- langkah implementasi Integrasi
Model Webbed dalam Pembelajaran
- Menentukan Tema
- Menghubungkan Tema terpilih dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KD) pada setiap materi pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Penjaskes,Prakarya, IPS dan IPA
- Memetakan Indikator
- Menyusun Silabus
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Menerapkan dalam pembelajaran
2.
Tema
yang telah di rekomendasikan dalam implementasi Model Webbed adalah “Perbedaan”
IMPLEMENTASI
MODEL WEBBED
MATEMATIKA
Perbedaan
yang berhubungan dengan bangun datar:
•
- Bentuk
•
-
Ukuran
|
BAHASA INDONESIA
Perbedaan
yang berhubungan dengan teks:
•
Jenis
•
Kaidah-kaidah penulisan
|
PENJASKES
Perbedaan yang berhubungan dengan teknik:
Menendang bola
Mengontrol bola
Menggiring bola
|
IPA
Perbedaan yang berhubungan dengan perubahan benda-benda disekitar
kita:
- Jenis-jenis perubahan
|
IPS
Perbedaan yang berhubungan dengan perubahan masyarakat Indonesia pada:
- Masa Prakarsa
-Masa Hindu Budha
- Masa Islam
|
PRAKARYA
Perbedaan yang berhubungan dengan
pembuatan alat penjernihan air yang berasal dari bahan alam dan buatan
-
Bahan dan alat
•
- Prosedur pembuatan
•
- Bahan dan alat
•
- Prosedur pembuatan
|
PERBEDAAN
|
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Model
webbed adalah sebuah model yang digunakan dalam kurikulum terintegrasi.
2.
Webbed
adalah model pendekatan tim yang membutuhkan waktu untuk mengembangkannya.
3.
Sebuah
tema pikiran untuk menjaringkan isi kurikulum dan mata pelajaran.
B.
Rekomendasi
Kajian ini perlu ditindak
lanjuti di SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo
Provinsi Jambi dengan penelitian, model webbed dapat dilaksanakan dalam berbagai
disiplin ilmu dengan mengintegrasikan (mengkaitkan dengan membuat tema/tematik)
apalagi dalam bidang studi IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikdas.Kurikulum KTSP (2006). Jakarta: Depdikdas
Kemendikbud.Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud
fogarty,R.1991.
Ten Way to integrate Currikulum in Education Leadership. Vol.49.no.2.
Forgaty,Robin.1991.The
Mindful School : How to integrated the curricula.Palatine.illinois
:IRI/Skylight Publising.Inc.
Prabowo,2000.
Pembelajaran Fisika dengan pendekatan terpadu dalam menghadapati perkembangan
IPTEK millenium III. Makalah disampaikan pada seminar dan lokakarya jurusan
fisika FMIPA UNESA bekerjasama dengan Himpunan Fisika Indonesia (HFI)
Trianto.2007.Model Pembelajaran Terpadu dalam
teori dan Praktek.Jakarta: Presentasi Pustaka Publissher.
Julianto,2010.
Kajian Teori dan Implementasi Model
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
SMP
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: Kelas VII / I
Topik
: Perubahan Fisika dan Kimia
Sub Topik
: Sel
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit ( 1 kali tatap muka)
A. Kompetensi
Inti (KI)
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran yang agama yang dianutnya
2.
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadannya.
3.
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4.
Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (Menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis dan membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar:
B. Kompetensi Dasar:
1.1.
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
2.2. Menghargai
kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
2.3. Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri
dan lingkungan.
2.4. Menunjukkan penghargaan kepada orang lain
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi perilaku menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungan.
3.4. Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi bahan kimia utama penyusun sel.
4.4. Melakukan Pengamatan
dengan bantuan alat untuk menyelidiki struktur tumbuhan dan hewan.
C.
Indikator:
1. Siswa dapat memahami dan menyebutkan
bagian-bagian sel tumbuhan dan hewan.
2.
Siswa dapat menggambar sel hewan dan tumbuhan.
3.
Siswa dapat membedakan antara sel hewan dan tumbuhan.
4.
Siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai pendapat melalui kegiatan
pengamatan dan diskusi kelompok.
5.
Siswa dapat menumbuhkan rasa kagumnya terhadap Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang
Maha Besar.
D.
Materi
Setiap
organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural
berbeda: sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteria dan arkea yang
memiliki sel prokariotik. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel tetapi inti
sel tersebut tidak diselubungi membran inti. Sel eukariotik merupakan sel yang
memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti. kita tidak
dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata
telanjang. Kita membutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Sel prokariotik
(berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti
“sebelum” dan karyon berarti “karnel” atau “nukleus”).
Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel tetapi inti sel tersebut tidak
diselubungi membrane inti. Sel eukariotik (Yunani, eu berarti
“sejati/sebenarnya”) merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus
oleh membran inti. Sel Prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri.
(a) Prokariotik
strukturnya lebih sederhana daripada struktur eukariotik, karena
tidak mempunyai organel terbungkus membran. Batas sel
ialah membrane plasma. Di luar membran plasma ini terdapat dinding sel yang cukup kaku
Ilmu Pengetahuan Alam 105
dan seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya
menyerupai jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili
(struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaannya,
Gambar penampang sel Prokariotik, sel
Eukariotik lihat gambar
1 dan gambar 2 berikut:
Gambar
1. Struktur Sel Prokariotik (a) Bacillus coagulans (b) dilihat dengan
mnggunakan mikroskop elektron
Sumber:
Campbell. 2002. Biologi
Gambar: 2. Sel Eukariotik, (A) Sel Hewan
(B) Sel Tumbuhan
Sumber: Campbell. 2002. Biologi
Sel-sel tersebut
nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian yang sistematis. Dalam
organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting, tetapi kita tidak
dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata
telanjang. Kita membutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Beberapa ahli telah
mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah
beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan
mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel.
E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Observasi
dan Diskusi
3. Model : Discovery
Learning
F. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Mikroskop , Laptop, LCD
2. Alat dan Bahan
· Mikroskop .
Pinset
· Gelas obyek . Cawan Petri
· Gelas penutup . Air
· Pipet .
Silet
· Pinset/jarum . Tusuk Gigi
· Cawan petri . Bawang Merah
3. Sumber Belajar
Buku IPA SMP kelas VII,
Kurikulum 2013
Buku Siswa dan Buku Guru Kelas VII Kurikulum 2013
G.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Langkah-langkah Model Discovery
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
Menciptakan Situasi
|
Pemusatan perhatian Guru menanyakan:
apakah sel itu ?
Apakah kalian pernah melihat sel ?
Samakah sel tumbuhan dengan sel hewan ?
Guru menyampaikan tujuan tentang topik yang akan di pelajari
|
10 menit
|
Kegiatan Inti
|
(Stimulasi)
Pembahasn /penyampaian tugas dan
identifikasi masalah
Observasi dan Pengumpulan
Data.
Pengolahan data dan analisis.
4. Verifikasi.
Generalisasi.
|
Peserta didik melakukan kegiatan: mengamati sel tumbuhan dan sel
hewan dengan menggunakan mikroskop.
-Membandingkan sel hewan dengan sel tumbuhan
-Menuliskan hasil kerjanya sesuai dengan kreasi peserta didik dan
mendiskusikan hasilnya.
- Guru mendorong peserta didik untuk tidak takut salah.
-.Siswa mempresentasikan hasil observasinya.
Menarik kesimpulan tentang sel tumbuhan dan sel hewan
|
25 menit
|
Penutup
|
- Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok
yang berkinerja baik
- Siswa menjawab kuis tentang sel
hewan dan sel tumbuhan.
- Pemberian tugas kelompok berupa
proyek:
- membuat model sel.
|
5 Menit
|
H. Penilaian:
Metode dan bentuk Instrumen
No
|
Metode
|
Bentuk Instrumen
|
1.
|
Sikap
|
|
2.
|
Tes Unjuk Kerja
|
|
3.
|
Tes Tertulis
|
Lampiran
A. PENILAIAN SIKAP
Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
Tanda cek (√) jika sikap sesuai penyataan
Tanda strip (- ) jika sikap tidak sesuai pernyataan
No
|
Nama
|
Sikap
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Jumlah
|
||
Pernyataan:
1. Rasa ingin
tahu
2. Objektif
dalam mengambil data
3. Teliti
dalam mengidentifikasi
4. Jujur dalam
menggambar hasil pengamatan
5. Tanggung
jawab dalam diskusi kelompok
B. Instrumen Soal Pengetahuan.
Soal Uraian.
Soal Uraian.
1. Perhatikan
gambar sel di bawah ini!
- Bagian sel yang manakah menjadi penentu sel ini menjadi sel hidup atau sel mati
- Apa yang terjadi bila organ yang ditunjuk dengan huruf ( I) tidak berfungsi dengan baik?
- Bagian manakah yang disebut dengan dinding sel? Dan mengapa pada sel ini memiliki dinding sel?
2. Jika
salah satu organ penyusun sistem mengalami kerusakan, apa yang terjadi dengan
sistem organ tersebut? Dapatkah sistem organ tersebut berfungsi dengan baik?
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(LKS)
A. Topik : Pengamatan Sel
B. Tujuan : Mengamati sel hewan dan sel tumbuhan
C. Alat dan Bahan:
· Mikroskop
· Gelas obyek
· Gelas penutup
· Pipet
· Pinset/sendok es cream (cotton bud)
· Cawan petri
· Silet
· Bawang merah, Rhoediscolor
· Air
· Pensil/alat tulis
D. Cara Kerja
Bagian A:
Pengamatan sel bawang merah.
- Kupas bagian luar bawang merah dan potong umbi lapis bawang merah secara membujur menjadi dua belahan
- Angkat salah satu lapisan tipis dari umbi tersebut. Letakkan di atas gelas objek. Minta bantuan guru jika mengalami kesulitan
- Letakkan lapisan tipis tersebut di atas gelas objek! Kemudian, tetesi dengan setetes air.
- Tutup dengan kaca penutup.
- Amati di bawah mikroskop.
- Gambar hasil pengamatanmu pada tempat di bawah ini. Tentukan bagian-bagian membran sel, dinding sel, sitoplasma, inti sel, dan vakuola.
Bagian B:
Pengamatan sel epitel mulut manusia
- Bukalah mulutmu. Oleskan ujung batang korek api ke pipimu sebelah dalam. Letakkan pada gelas objek yang telah diberi setetes air, kemudian tutup dengan kaca penutup! Amati di bawah mikroskop!
- Gambar hasil pengamatanmu pada tempat yang telah disediakan! Tentukan bagian membran sel, sitoplasma, dan inti!
E. Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Gambar hasil pengamatan
|
Keterangan
|
1
|
Sel bawang merah
1.
2.
3.
|
|
2
|
Epitel pipi
1.
2.
3.
|
Tugas Proyek:
Membuat
Model Sel
- Bentuklah satu kelompok yang beranggotakan 5 orang peserta didik, pilihlah salah satu proyek yang akan kamu kerjakan: Membuat model sel hewan atau membuat model sel tumbuhan!
- Rakitlah model sel yang kamu pilih untuk dikumpulkan sebagai nilai tugas!
- Bekerjalah dengan kelompokmu untuk memilih bahan yang akan dipergunakan untuk membuat model yang sesuai dengan pilihanmu (tumbuhan/hewan)! Apa yang diperlukan? Gabus, tanah liat, atau lilin plastisin. Lem, gunting atau pisau kecil, dan spidol warna (pisau kecil dan cat warna)
Apa yang
akan dikerjakan?
- Bentuk gabus/tanah liat/lilin plastisin menjadi bentuk model sel hewan atau tumbuhan sesuai pilihan kelompok. Ingat, jangan lupa buat organelnya!
- Rakit model sel tersebut lengkap dengan organel yang ada! Beri warna yang berbeda untuk tiap organel yang berbeda dengan spidol warna/cat warna!
- Beri nomor atau nama tiap organel tersebut!
- Langkah nomor 1 - 3 dapat digunakan dengan bahan yang berbeda, misalnya tanah liat!
- Laporkan hasil pekerjaanmu pada pertemuan berikutnya!
Langganan:
Postingan (Atom)