Jumat, 12 Februari 2016

MAKALAH

ridwanbh.wordpress.com

KI DAN KD IPA SMP

ipanasional.wordpress.com

MODEL WEBBED



IMPLEMENTASI MODEL WEBBED DENGAN MENGGUNAKAN TEMA “PERBEDAAN”
PADA KURIKULUM 2013





Oleh :
RIDWAN HAMZAH A.


Kajian ini Diajukan untuk Mengikuti Symposium Guru dan Tenaga Kependidikan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud

 
SMP NEGERI 3 KABUPATEN TEBO
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI
 2015






IMPLEMENTASI MODEL WEBBED DENGAN MENGGUNAKAN TEMA “PERBEDAAN”
PADA KURIKULUM 2013


Kajian Ilmiah

Kajian ini diajukan untuk mengikuti symposium Guru dan Tenaga
kependidikan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud


Oleh :
RIDWAN HAMZAH.A, S. Pd.I
NIP 19870422 201101 1 003





Abstrak


Hamzah, Ridwan. 2015. Implementasi model webbed dengan menggunakan tema “perbedaan” pada kurikulum 2013 SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo.
 Kata- kata Kunci : Model webbed, Mendesain kurikulum integrasi,subtema,kurikulum 2013
Tujuan dari tulisan ini untuk Kurikulum Model webbed adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pengembangan model webbed ini dilakukan dengan menentukan tema yang sama atau hampir sama dari beberapa standar kompetensi lintas mata pelajaran. Dalam penentuan temapembelajaran guru dapat menentukan bersama-sama dengan guru lainnya atau dengan siswa.Tema-tema yang telah ditentukan dikembangkan menjadi sub-sub tema yang kemudian dikembangkan lagi menjadi kegiatan pembelajaranyang harus dilakukan oleh siswa.
 
 KATA PENGANTAR
 
Dengan Memanjatkan Puji Syukur ke hadirat Allah SWT pencipta alam semesta beserta isinya, pemberi Rizki kepada siapa yang di kehendaki, pemberi bimbingan dan petunjuk kepada setiap hambanya yang beriman dan yang mengalami kesulitan. Dengan bimbingan dan petunjuk Allah SWT, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini, penulis mengambil judul sebagai berikut : “Implementasi model webbed dengan menggunakan tema “perbedaan” pada kurikulum 2013 SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo.”
Oleh karena itu, Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, Kepada semua pihak telah membantu penulisan makalah ini. Teriring doa dan harapan semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari berbagai pihak
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, sangat penulis harapkan agar tulisan ini kedepanya bisa berguna bagi semua pihak. Amiin


Tebo, 30 Oktober 2015
 
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
ABSTRAK .............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................3
A. Model Koope Pebelajaran terpadu ………...................................................................3
B. Model Webbed...............................................................................................................3
C.  Kekurangan Model Webbed………….............................................4
D. Langkah-langkah pembelajaran Model Webbed………………….4
E. Rambu-Rambu Yang Perlu Diperhatika dalam Model Webbed....4
F.  Penerapan Model Webbed……………………………………………………………..4
BAB III PEMBAHASAN HASILNYA .....................................................................6
BAB IV PENUTUP.................................................................................................10
1. Kesimpulan .......................................................................................................10
2. Rekomendasi......................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Kurikulum Model webbed adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pengembangan model webbed ini dilakukan dengan menentukan tema yang sama atau hampir sama dari beberapa standar kompetensi lintas mata pelajaran. Dalam penentuan temapembelajaran guru dapat menentukan bersama-sama dengan guru lainnya atau dengan siswa.Tema-tema yang telah ditentukan dikembangkan menjadi sub-sub tema yang kemudian dikembangkan lagi menjadi kegiatan pembelajaranyang harus dilakukan oleh siswa.
Model pembelajaran tematik adalah merupakan kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar cara ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama , materi beberapa mata pelajaran disajikan dalam tiap pertemuan. Sedangkan cara kedua , yaitu tiap kali pertemuan hanya menyajikan satu jenis mata pelajaran. Pada cara kedua ini, keterpaduannya diikat dengan satu tema  pemersatu. Oleh karena itu pembelajaran tematik ini sering juga disebut  pembelajaran terpadu atau integrated learning. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek  psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan  pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar, kreatifitas pengajar dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai berdasarkan konteksnya. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut, juga dengan metode yang relevan akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target  belajar.
 B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belang yang telah dibahas sebelumnya, maka rumus masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana menyelesaikan pembentukan dan perencanaan model  pembelajaran webbed (jaring laba-laba) pada kurikulum 2013, dengan menggunakan tema “Perbedaan”?
 C.    Tujuan
menyelesaikan pembentukan dan perencanaan model pembelajaran webbed (jaring laba-laba) pada kurikulum 2013, dengan menggunakan tema “Perbedaan”.

 II
KAJIAN PUSTAKA
 A.    Pebelajaran terpadu
Menurut prabowo (2000:2), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengkaitkan beberapa bidang studi. Pembelajaran seperti ini diharapkan akan memberi pengalaman yang bermakna kepada anak didik kita.

B.     Model Webbed
Menurut (Robin Fogarty:1991) kelebihan Model Webbed antara lain; Faktor motivasi yang dihasilkan dari pemilihan tema yang memiliki minat tertinggi. Pendekatan unit dikenal oleh guru yang berpengalaman dan cukup baik untuk perancangan model kurikulum. Perencanaan kurikulum dapat lebih mudah dipahami dan dilakukan oleh guru yang kurang berpengalaman. Memfasilitasi kerja tim perencana sebagai tim lintas mata pelajaran yang bekerja menjalin tema ke dalam semua mata pelajaran. Faktor motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa, sehingga mereka dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan-kegiatan dan ide-ide yang berbeda dapat saling terhubung.

C.    Kekurangan Model Webbed
Menurut (Robin Fogarty:1991) kekurangan dari model Webbed ini adalah: kesulitan utama terletak pada pemilihan tema, adanya kecenderungan merumuskan tema yang dangkal untuk perencanaan kurikulum. dalam menentukan tema yang memiliki keterhubungan guru dituntut memiliki kejelian yang lebih, karena dalam hal ini termasuk pekerjaan yang tidak mudah untuk dilakukan, dalam pembelajaran, guru lebih memusatakan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep. Guru dapat terjebak dalam penulisan kurikulum yang tidak dapat digunakan sebagai perbandingan dengan pembelajaran tematik di tahun-tahun mendatang, sehingga harus berhati-hati dalam menggunakan model ini untuk tetap menjaga relevansi dan konten.
  D.    Langkah-langkah pembelajaran Model Webbed
Langkah-langkah pembelajaran terpadu model webbed antara lain: Guru menyiapkan tema utama dan menentukan tema-tema lain yang sesuai dengan tema utama, tema- tema tersebut saling dihubungkan antara tema satu dengan yang lainnya, guru menjelaskan tema-tema yang telah dihubungkan kepada peserta didik, sehingga pengalaman peserta didik menjadi lebih luas dan lebih mendalam, guru memilih konsep atau informasi yang bias mendorong belajar siswa dengan pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran terpadu.
 E.     Rambu-Rambu Yang Perlu Diperhatika dalam Model Webbed.
      Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
      Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
      Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.
      Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui tema lain maupun berdiri sendiri.
      Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat.
 F.     Penerapan Model Webbed
Tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Secara khusus pendekatan tematik untuk pengembangan kurikulum ini dimulai dengan satu tema seperti “transportasi” atau “penemuan-penemuan.” Team lintas mata pelajaran yang  telah membuat keputusan untuk memilih salah satu tema ini, menggunakan tema tersebut sebagai satu lapisan untuk subjek yang berbeda; penemuan-penemuan memimpin untuk mempelajari pesawat sederhana dalam bidang ilmu pengetahuan, bacaan dan penulisan tentang para penemu dalam seni bahasa, rancangan dan model bangunan dalam industri seni, menggambar dan mempelajari Rube Goldberg kontrapsi dalam Matematika, pembuatan diagram aliran dalam kelas teknologi komputer.
Penerapan Model Webbed
 Tema dirancang sebagai ide sentral dan digunakan sebagai hamparan ke daerah konten berbagai pendekatan antar disiplin ilmu


Perubahan yang berkaitan dengan persamaan aljabar:
Hubungan
Grafik
Statistika


Perubahan yang berkaitan dengan bidang seni rupa:
Bentuk kesenian
Musik
Dance
Teknologi

MATEMATIKA
SENI RUPA


Perubahan di AS literatur Revolusi Industri:
Novel
Cerita Pendek
Puisi


Perubahan nilai melalui usia:
Moral
Keluarga
Sekolah
Bisnis
Olahraga
Media


Perubahan yang berkaitan dengan adaptasi hewan dengan lingkungan mereka selama periode tertentu:
Habitat
Pola makan
Reproduksi
Musuh Alami


Perubahan yang berkaitan dengan Revolusi Industri:
Penemuan
Kondisi kerja
Populasi
Lingkungan

KESEHATAN
SENI BAHASA
ILMU SOSIAL
ILMU PENGETAHUAN
Perubahan

Catatan & Refleksi
Dalam model jaringan, tema yang memberikan ide-ide segar (seperti sebuah lensa baru) yang digunakan untuk membingkai dan melihat konten. Tema bertindak sebagai payung umum yang dapat dilihat oleh siswa saat mereka bekerja diberbagai bidang konten. Ini model integrasi yang mudah untuk pelajar.

Sumber: Robin Fogarty;1991
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada dasarnya ada 2 tahap yang harus dilalui dalam prosedur pembelajaran terpadu yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
1.   Tahap Perencanaan Pembelajaran Terpadu
            Perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah rangkaian yang
memuat isi dan kegiatan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis,
yang akan digunakan sebagai pedoman oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar. Dalam pembalajaran terpadu perencanaan yang harus dilakukan seorang
guru adalah sebagai berikut :
a.   Pemilihan tema dan unit-unit tema
            Pemilihan tema ini dapat dating dari staf pengajar yaitu guru kelas atau guru bidang studi dan siswa. Biasanya guru yang memilih tema dasarnya dan dengan musyawarah siswa memilih unit tema. Pemilihan tema dasar yang dilakukan oleh guru dengan mengaju pada tema dan materi-materi pada pokok bahasan pada setiap matapelajaran yang terdapat padu kurikulum. Tema dapat juga dipilih berdasarkan pertimbangan lain, yaitu :tema yang dipilih merupakan consensus antar siswa, missal dari buku-buku bacaan, pengalaman, minat,
isu-isu, yang sedang beredar di masyarakat dengan mengingat ketersediaan sarana
dan sumber belajar yang sesuai dengan tingkat perkembanagn siswa.
1)  Tema dasar-Unit tema
Tema dapat muncul dari siswa, kemudian guru yang mengorganisir atau guru melontarkan tema dasar, kemudian siswa mengembangkan unit temanya.
 2)  Curah pendapat
      Curah pendapat ini bermanfaat untuk memunculkan tema dasar kemudian dikembangkan   menjadi unit tema. Setelah tema dasar dan unit tema dipilih maka akan terbentuk jarring-jaring.
      Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penentuan tema, yaitu :
*      Penentuan tema merupakan hasil ramuan dari berbagai materi di dalam satu atau beberapa matapelajaran.
*      Tema diangkat sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terpadu dalam materi pelajaran, prosedur penyampaian, serta pemaknaan pengalaman belajar oleh para siswa.
*      Tema disesuaikan dengan karakteristik belajar siswa sehingga asas perkembangan berpikir anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
*      Tema harus bersifat cukup problematic atau popular sehingga membuka kemungkinan luas untuk melaksanakan pembelajaran yang yang beragam yang mengandung substansif yang lebih luas yang apabila dinbandingkan dengan pembelajaran yang biasa.
      Beberapa prosedur pemilihan/pemilihan tema adalah sebagai berikut :
Ø  Model ke-1
            Pada model ini tema sudah ditentukan atau dipilih oleh guru berdasar pada beberapa kurikulum bebrapa matapelajrana yang kemudian dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema atau unit tema.
Ø  Model ke-2
              Pada model ini tema ditentukan bersama antara guru dengan siswa. Meskipun demikian tema tidak boleh lepas dari materi yang akan dipelajari.
Ø  Model ke-3
            Pada model ini tema ditentukan oleh siswa dengan bimbingan guru.

b.   Langkah perencanaan aktivitas
Langkah perencanaan aktivitas di sini meliputi : pemilihan sumber, pemilihan aktivitas, dan perencanaan evaluasi. Evaluasi dalam pembalajaran terpadu meliputi berikut ini :
1)   Janis evaluasi yaitu evaluasi otentik.
2)   Sasaran evaluasi berupa proses dan dan hasil belajar siswa.
3)   Aspek yang dievaluasi
Keseluruhan aspek kepribadian siswa dievaluasi yaitu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4)   Teknik-teknik evaluasi yang digunakan meliputi :
a)   Observasi (mengamati prilaku hasil belajar siswa) dengan menggunakan daftar cek atau skala penilaian.
      b) Wawancara guru dan siswa dengan menggunakan pedoman wawancara.
 c) Evaluasi siswa
 d) Jurnal siswa
 e) Portofolio
      f) Tes prestasi belajar (baku atau buatan guru)
c.   Kontrak belajar
            Kontrak belajar ini akan memeberikan arah dan isi aktivitas siswa dan merupakan suatu kesepakatan anatara guru dan siswa.
2.   Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Trepadu dan Evaluasi
      Pada tahap pelaksanan ini langkah-kangkahnya adalah sebagai berikut :
      a.   Aktivitas siswa
            Aktivitas dapat berupa : pengumpulan informasi baik kelompok maupun individual, membaca sumber, wawancara dengan narasumber, pengamatan lapangan, eksperimen, pengolahan informasi, dan penyusuna laporan.
      b. Kulminasi (Sharing) dalam bentuk penilaian proses (merupakan dampak dari proses pembelajaran, dampak pengiring, prosedur formal dan informal terutama untuk memperoleh balikan) yaitu penyajian laporan, diskusi dan balikan, unjuk kerja dan pameran, serta evaluasi. 

Langkah-langkah Implementasi Model Webbeb
Langkah- langkah implementasi Integrasi Model Webbed dalam Pembelajaran
  1. Menentukan Tema
  2. Menghubungkan Tema terpilih dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KD) pada  setiap materi pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Penjaskes,Prakarya,  IPS dan IPA
  3. Memetakan Indikator
  4. Menyusun  Silabus
  5. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  6. Menerapkan dalam pembelajaran
2.      Tema yang telah di rekomendasikan dalam implementasi Model Webbed adalah “Perbedaan”
IMPLEMENTASI MODEL WEBBED
MATEMATIKA
Perbedaan yang berhubungan dengan bangun datar:
   - Bentuk
   -  Ukuran

BAHASA INDONESIA
Perbedaan yang berhubungan dengan  teks:
        Jenis
       Kaidah-kaidah penulisan

PENJASKES
Perbedaan yang berhubungan dengan teknik:
Menendang bola
Mengontrol bola
Menggiring bola

IPA
Perbedaan yang berhubungan dengan perubahan benda-benda disekitar kita:
-    Jenis-jenis perubahan

IPS
Perbedaan yang berhubungan dengan perubahan masyarakat Indonesia pada:
- Masa Prakarsa
-Masa Hindu Budha
- Masa Islam

PRAKARYA
 Perbedaan yang berhubungan dengan pembuatan alat penjernihan air yang berasal dari  bahan alam dan buatan
- Bahan dan alat
          - Prosedur pembuatan

          - Bahan dan alat
          - Prosedur pembuatan


PERBEDAAN
 

BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Model webbed adalah sebuah model yang digunakan dalam kurikulum terintegrasi.
2.      Webbed adalah model pendekatan tim yang membutuhkan waktu untuk mengembangkannya.
3.      Sebuah tema pikiran untuk menjaringkan isi kurikulum dan mata pelajaran.
B.     Rekomendasi
Kajian ini perlu ditindak lanjuti  di SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dengan penelitian, model webbed dapat dilaksanakan dalam berbagai disiplin ilmu dengan mengintegrasikan (mengkaitkan dengan membuat tema/tematik) apalagi dalam bidang studi IPA.


DAFTAR PUSTAKA



Depdikdas.Kurikulum KTSP (2006). Jakarta: Depdikdas
Kemendikbud.Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud
fogarty,R.1991. Ten Way to integrate Currikulum in Education Leadership. Vol.49.no.2.
Forgaty,Robin.1991.The Mindful School : How to integrated the curricula.Palatine.illinois :IRI/Skylight Publising.Inc.
Prabowo,2000. Pembelajaran Fisika dengan pendekatan terpadu dalam menghadapati perkembangan IPTEK millenium III. Makalah disampaikan pada seminar dan lokakarya jurusan fisika FMIPA UNESA bekerjasama dengan Himpunan Fisika Indonesia (HFI)
 Trianto.2007.Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek.Jakarta: Presentasi Pustaka Publissher.
Julianto,2010. Kajian Teori dan Implementasi Model

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan                              : SMP
Mata Pelajaran                                    : IPA
Kelas/Semester                                    : Kelas VII / I
Topik                                                   : Perubahan Fisika dan Kimia
Sub Topik                                            : Sel
Alokasi Waktu                                    : 2 X 40 menit ( 1 kali tatap muka)
A.    Kompetensi Inti (KI)
1.    Menghargai dan menghayati ajaran yang agama yang dianutnya
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadannya.
3.    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis dan membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar:
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan          peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1.  Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
2.2.  Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan      dan melaporkan hasil percobaan.
2.3.  Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi             sikap    dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
2.4.  Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi perilaku         menjaga           kebersihan dan kelestarian lingkungan.
3.4.  Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta             komposisi        bahan kimia utama penyusun sel.
4.4. Melakukan Pengamatan  dengan bantuan alat untuk menyelidiki struktur tumbuhan dan hewan.
C. Indikator:
1. Siswa dapat memahami dan menyebutkan bagian-bagian sel tumbuhan dan hewan.
2. Siswa dapat menggambar sel hewan dan tumbuhan.
3. Siswa dapat membedakan antara sel hewan dan tumbuhan.
4. Siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai pendapat melalui kegiatan pengamatan dan diskusi kelompok.
5. Siswa dapat menumbuhkan rasa kagumnya terhadap Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Besar.
D. Materi
Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural berbeda: sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteria dan arkea yang memiliki sel prokariotik. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membran inti. Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti. kita tidak dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata telanjang. Kita membutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Sel prokariotik (berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti “sebelum” dan karyon berarti “karnel” atau “nukleus”).
            Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membrane inti. Sel eukariotik (Yunani, eu berarti “sejati/sebenarnya”) merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti. Sel Prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. (a) Prokariotik strukturnya lebih sederhana daripada struktur eukariotik, karena tidak mempunyai organel terbungkus membran. Batas sel ialah membrane plasma. Di luar membran plasma ini terdapat dinding sel yang cukup kaku Ilmu Pengetahuan Alam 105 dan seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya menyerupai jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaannya, Gambar penampang sel Prokariotik,  sel Eukariotik lihat gambar 1 dan gambar 2 berikut:
Gambar 1. Struktur Sel Prokariotik (a) Bacillus coagulans (b) dilihat dengan mnggunakan mikroskop elektron
Sumber: Campbell. 2002. Biologi

Gambar: 2. Sel Eukariotik, (A) Sel Hewan (B) Sel Tumbuhan
Sumber: Campbell. 2002. Biologi
Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui  pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting, tetapi kita tidak dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata telanjang. Kita membutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel.

E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan         : Scientific
2. Metode               : Observasi dan Diskusi
3. Model                 : Discovery Learning

F. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran
1. Media
     Mikroskop , Laptop, LCD
2. Alat dan Bahan
   · Mikroskop                     . Pinset
   · Gelas obyek                  . Cawan Petri
   · Gelas penutup               . Air
   · Pipet                              . Silet
   · Pinset/jarum                  . Tusuk Gigi
   · Cawan petri                   . Bawang Merah
 3. Sumber Belajar
Buku IPA SMP kelas VII, Kurikulum 2013
Buku Siswa dan Buku Guru Kelas VII Kurikulum 2013

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah Model Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan
Menciptakan Situasi
Pemusatan perhatian Guru menanyakan:
apakah sel itu ?
Apakah kalian pernah melihat sel ?
Samakah sel tumbuhan dengan sel hewan ?
Guru menyampaikan tujuan tentang topik yang akan di pelajari
10 menit
Kegiatan Inti
(Stimulasi)
 Pembahasn /penyampaian tugas dan identifikasi masalah
Observasi dan Pengumpulan
Data.
Pengolahan data dan analisis.
4. Verifikasi.
Generalisasi.
 Peserta didik melakukan kegiatan: mengamati sel tumbuhan dan sel hewan dengan menggunakan mikroskop.
-Membandingkan sel hewan dengan sel tumbuhan
-Menuliskan hasil kerjanya sesuai dengan kreasi peserta didik dan mendiskusikan hasilnya.
- Guru mendorong peserta didik untuk tidak takut salah.
-.Siswa mempresentasikan hasil observasinya.
Menarik kesimpulan tentang sel tumbuhan dan sel hewan


25 menit
Penutup

 -  Siswa dan guru mereview   hasil kegiatan pembelajaran
-  Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik
-  Siswa menjawab kuis tentang sel hewan dan sel tumbuhan.
-  Pemberian tugas kelompok berupa proyek:
-  membuat model sel.
5 Menit


H. Penilaian:

Metode dan bentuk Instrumen

No
Metode
Bentuk Instrumen
1.
Sikap

2.
Tes Unjuk Kerja

3.
Tes Tertulis


Lampiran
A. PENILAIAN SIKAP
Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
Tanda cek (√) jika sikap sesuai penyataan
Tanda strip (- ) jika sikap tidak sesuai pernyataan

No
Nama
Sikap


1
2
3
4
5
Jumlah
































Pernyataan:
1. Rasa ingin tahu
2. Objektif dalam mengambil data
3. Teliti dalam mengidentifikasi
4. Jujur dalam menggambar hasil pengamatan
5. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok
B. Instrumen Soal Pengetahuan.
Soal Uraian.
1.      Perhatikan gambar sel di bawah ini!
  1. Bagian sel yang manakah menjadi penentu sel   ini menjadi sel hidup atau sel mati
  1. Apa yang terjadi bila organ yang ditunjuk dengan huruf ( I)  tidak berfungsi dengan baik?
  1.  Bagian manakah yang disebut dengan dinding sel? Dan mengapa pada sel ini memiliki dinding sel?
2.    Jika salah satu organ penyusun sistem mengalami kerusakan, apa yang terjadi dengan sistem organ tersebut? Dapatkah sistem organ tersebut berfungsi dengan baik?
LEMBAR KEGIATAN SISWA
 (LKS)
A. Topik : Pengamatan Sel
B. Tujuan : Mengamati sel hewan dan sel tumbuhan
C. Alat dan Bahan:
· Mikroskop
· Gelas obyek
· Gelas penutup
· Pipet
· Pinset/sendok es cream (cotton bud)
· Cawan petri
· Silet
· Bawang merah, Rhoediscolor
· Air
· Pensil/alat tulis
D. Cara Kerja
    Bagian A: Pengamatan sel bawang merah.
  1. Kupas bagian luar bawang merah dan potong umbi lapis bawang merah secara membujur menjadi dua belahan
  2. Angkat salah satu lapisan tipis dari umbi tersebut. Letakkan di atas gelas  objek. Minta bantuan guru jika mengalami kesulitan
  1. Letakkan lapisan tipis tersebut di atas gelas objek! Kemudian, tetesi dengan setetes air.
  2. Tutup dengan kaca penutup.
  1. Amati di bawah mikroskop.
  2. Gambar hasil pengamatanmu pada tempat di bawah ini. Tentukan bagian-bagian membran sel, dinding sel, sitoplasma, inti sel, dan vakuola.
 Bagian B: Pengamatan sel epitel mulut manusia
  1. Bukalah mulutmu. Oleskan ujung batang korek api ke pipimu sebelah dalam. Letakkan pada gelas objek yang telah diberi setetes air, kemudian tutup dengan kaca penutup! Amati di bawah mikroskop!
  2. Gambar hasil pengamatanmu pada tempat yang telah disediakan!   Tentukan bagian membran sel, sitoplasma, dan inti!

E. Tabel Hasil Pengamatan
No.
Gambar hasil pengamatan
Keterangan
1
 



Sel bawang merah
1.
2.
3.
2
 



Epitel pipi
1.
2.
3.

Tugas Proyek:

    Membuat Model Sel
  1. Bentuklah satu kelompok yang beranggotakan 5 orang peserta didik, pilihlah salah satu proyek yang akan kamu kerjakan: Membuat model sel hewan atau membuat model sel tumbuhan!
  2. Rakitlah model sel yang kamu pilih untuk dikumpulkan sebagai nilai tugas!
  3. Bekerjalah dengan kelompokmu untuk memilih bahan yang akan dipergunakan untuk membuat model yang sesuai dengan pilihanmu  (tumbuhan/hewan)! Apa yang diperlukan? Gabus, tanah liat, atau lilin plastisin. Lem, gunting   atau pisau kecil, dan spidol warna (pisau kecil dan cat warna)
        Apa yang akan dikerjakan?
  1. Bentuk gabus/tanah liat/lilin plastisin menjadi bentuk model sel hewan atau tumbuhan sesuai pilihan kelompok. Ingat, jangan   lupa buat organelnya!
  2. Rakit model sel tersebut lengkap dengan organel yang ada! Beri warna yang berbeda untuk tiap organel yang berbeda dengan  spidol warna/cat warna!
  3. Beri nomor atau nama tiap organel tersebut!
  4. Langkah nomor 1 - 3 dapat digunakan dengan bahan yang berbeda, misalnya tanah liat!
  5. Laporkan hasil pekerjaanmu pada pertemuan berikutnya!